Pada bagian-1, Tim Zona Pertahanan telah mengulas secara
ringkas mengenai Perbedaan Klasifikasi kapal perang. Dalam tulisan tersebut
dibahas Perbedaan Klasifikasi Kapal Perang dari kelas Kapal Penjelajah
(Cruiser), Kapal Perusak (Destroyer), Kapal Fregat (Frigate) dan Kapal Korvet
(Corvette).
Pada tulisan ini, Tim Zona Pertahanan akan mengulas juga
secara ringkat mengenai Perbedaan Klasifikasi Kapal Perang dari tipe Kapal
Tempur (Battleship) dan Kapal Induk (Carrier).
· KAPAL
TEMPUR (BATTLESHIP)
Kapal Tempur / kapal perang atau Battleship
adalah kapal perang berukuran raksasa yang diperlengkapi dengan sejumlah meriam kaliber besar yang ditempatkan pada beberapa kubah (turret). Misi utama
Battleship adalah membombardir posisi musuh baik yang berada di tepi laut
maupun di daratansesaat sebelum operasi pendaratan pasukan dilancarkan.
Pada abad ke-19 dan 20,
mempersenjatai diri dengan Battleship
ini bagi sebuah negara adalah sebuah keharusan, jika negara tersebut ingin
mempertahankan supremasinya di wilayah laut.
Walaupun istilah Battleship dan Warship, sama-sama
memiliki arti Kapal Perang, namun istilah Battleship lebih khusus penggunaannya, sementara Warship digunakan lebih umum.
Battleship memiliki sejarah yang sangat panjang. Sesungguhnya
istilah warship berangkat dari
istilah battleship itu sendiri. Pada
abad ke-18, belum dikenal pengklasifikasian kapal perang secara spesifik.
Pada mulanya kapal perang adalah
kapal dagang biasa. Namun serangkaian konfrontasi politik di antara negara-negara
yang bersaing dalam merebut daerah-daerah baru di wilayah dunia bagian timur,
dan juga karena sering timbulnya gangguan dari para perompak dan bajak laut, sehingga kapal-kapal
dagang tersebut akhirnya dilengkapi dengan senjata besar seperti meriam. Dan lama-kelamaan,
sebuah kapal dagang diubah peruntukannya menjadi Kapal Perang atau Battleship.
Pada pertengahan abad ke-18,
mulailah dibangun kapal-kapal yang secara spesifik diperuntukkan sebagai sebuah
kapal perang. Dengan rancangan khusus lunas kapal yang lebih tebal, disertai
dengan desain penempatan meriam di kedua sisi lambung kapal serta gudang-gudang amunisi
di bagian bawah lambung kapal, maka sejumlah negara di eropa mulai membangun angkatan
lautnya.
Semenjak awal abad ke-20, Battleship mulai ramai digunakan oleh
negara-negara penguasa lautan pada saat itu, sebutlah Inggris, Perancis, Spanyol, Purtugis
dan Italia. Kapal Battleship dianggap
sebagai perlambang kekuatan dan ketangguhan sebuah angkatan laut. Sehingga
kiprahnya sebagai pengawal kedaulatan sebuah negara dibuktikan pada perang
dunia ke-1, ke-2, kemudian saat era perang dingin hingga era akhir abad ke-20.
Negara yang mengoperasikan Battleship
terakhir adalah Amerika. Dengan Battleship-nya yang bernama USS
Iowa yang memasuki masa purna bhaktinya pada tahun 1993 setelah
melaksanakan pengabdiannya di jajaran angkatan laut Amerika selama 47 tahun.
Penggunaan Battleship di
penghujung abad ke-20 dianggap oleh sebagian besar negara-negara di dunia sudah
tidak efisien lagi. Karena amunisi kaliber besar yang dibawanya, yaitu antara
14 – 16 inch, telah tergantikan dengan kehadiran misil-misil canggih jarak jauh
yang dapat dikendalikan serta memiliki akurasi tinggi. Di samping itu,
posturnya yang tergolong masiv untuk ukuran kapal perang, dinilai kurang lincah
dan cenderung malah menjadi sasaran empuk bagi lawan, terutama rawan terhadap
torpedo dan rudal.
Oleh karena itu, kehadiran kapal-kapal
perang dengan tonase lebih kecil, seperti Kapal Penjelajah, Kapal Perusak dan
Fregat, secara alamiah telah menggeser kedudukan battleship yang kiprahnya sudah melegenda selama berabad-abad.
Selain itu, Kapal Induk yang sejak
dekade awal abad ke-20 selalu berdampingan dengan Battleship pada pertempuran laut, ikut memberikan kontribusi
terhadap mati surinya peranan Battleship
pada peperangan laut di era modern.
Tidak dapat dipungkiri bahwa Kapal
Induk dapat membawa pesawat tempur dalam jumlah banyak. Di mana pesawat-pesawat tempur
tersebut dapat terbang ke daerah musuh bahkan ke garis belakang lawan dengan
membawa bom-bom yang berakurasi tinggi. Selain itu, Kapal Induk juga memiliki
daya hancur terhadap sasaran secara lebih destruktif sekaligus berperan sebagai
tameng terhadap serangan pesawat lawan yang mana hal tersebut sulit dilakoni
oleh Battleship.
Lanjut ke perawakannya, sebagai
gambaran USS Iowa, Battleship ini memiliki
karakteristik umum berupa tonasenya yang besar, yaitu antara 40.000 hingga
57.000 ton. Dengan panjang sekitar 270 meter dan lebar 33 meter, Battleship
dapat diawaki oleh sekitar 2.500 personil. Dan dengan propulsi dari 4 mesin
diesel raksasa, kapal ini dapat melaju dengan kecepatan 33 knot (61 km/jam).
Ciri yang paling mencolok dari
kapal perang jenis ini adalah berupa barisan kubah besar yang bertengger di
atasnya. Kubah-kubah tersebut merupakan rumah bagi beberapa moncong meriam
ukuran jumbo. Selain itu Battleship
memiliki lambung yang lebar, dengan dilengkapi Conning
Tower (menara pengintai) yang cukup tinggi.
Pada era perang dunia ke-2, Battleship dipersenjatai dengan cannon
kaliber besar dan sejumlah meriam anti pesawat. Namun di masa perang dingin,
selain cannon kaliber besar, Battleship juga
dilengkapi dengan rudal penjelajah Tomahawk,
rudal anti-kapal sejenis Harpoon dan
senapan mesin otomatis penangkis serangan udara seperti Phalanx CIWS kaliber 20mm.
· KAPAL
INDUK (AIRCRAFT CARRIER)
Kapal induk atau yang dalam
istilah asingnya disebut Aircraft Carrier, adalah kapal perang yang
dibangun untuk digunakan sebagai pangkalan udara terapung dan dapat berpindah-pindah.
Kapal perang ukuran raksasa ini, dibangun
dalam berbagai ukuran. Mulai dari 22.000 ton yang disebut Light Aircraft Carrier, hingga
100.000 ton yang disebut sebagai Super Aircraft Carrier.
Pada Aircraft Carrier, panjangnya
bisa mencapai 300 meter, bahkan lebih, yang mana bagian dek kapal tersebut
diperuntukkan sebagai runway pesawat
tempur. Dan di dalam lambungnya, dapat dijejali oleh tidak kurang dari 80 burung besi
sekaligus dari berbagai tipe.
Selain itu, kota terapung ini juga dilengkapi
dengan berbagi fasum dan fasos ‘bak’ sebuah kota kecil untuk para awaknya, dari
mulai asrama, kantin, kafe, klinik, lapangan olah raga, mini theater, hangar
pesawat, dan bahkan minimarket.
Saat ini negara yang memiliki paling
banyak kapal induk adalah Amerika dengan 10 buah Kapal induk super di atas 70
ribu ton dengan 1 buah kapal induk cadangan. Sementara Russia, China, Spanyol, Brazil, dan Perancis hanya memiliki
masing-masing satu buah. Negara seperti Italia, India dan Inggris memiliki
masing-masing 2 buah. Untuk kawasan Asia Tenggara, hingga saat ini
baru Negeri Gajah Putih, Thailand yang memiliki Kapal Induk sebanyak 1 buah.
Kapal Induk USS Gerald Ford |
Kapal perang super bongsor tersebut,
memiliki bobot 100 ribu ton lebih, sehingga untuk menjalankannya, USS Gerald Ford digerakkan oleh 2 buah reaktor nuklir, cukup untuk menjalankan kapal induk ini selama 20 tahun tanpa perlu re-fuelling.
Dengan tongkrongannya yang super
masive ini, kapal induk mampu menampung 4.300 orang. Jumlah tersebut terdiri
dari 500-an perwira, termasuk komandan kapal, jajaran perwira kapal dan para
pilot, sementara 3.800 orang lainnya adalah kru dari berbagai satuan, seperti
kru Anjungan, kru pesawat tempur, flight
control crew, para ABK, juru masak, tenaga administrasi, teknisi, tenaga
medis, pasukan marinir dan lain sebagainya.
Jumlah pesawat yang diangkut,
sebanyak kurang lebih 80 pesawat, baik jenis pesawat jet tempur, pesawat radar
(AWACS), pesawat angkut logistik, dan helikopter.
Selain itu, gudang makanan yang
luas, tangki air yang besar dan segala kebutuhan hidup yang dapat
dibawanya, membuat sebuah kapal induk mampu berlayar hingga 90 hari
terus-menerus tanpa perlu bekal ulang (re-supply).
Setiap kapal induk selalu berada
di dalam konvoi Gugus Tempur Pemukul (Carrier Strike Group/CSG). Kapal
Induk selalu di dampingi oleh jajaran kapal penjelajah, kapal perusak, fregat,
kapal logistik dan bahkan tidak jarang kapal selam pun ikut dalam grup
tersebut.
Kapal Induk USS Nimitz |
Walaupun pergerakan kapal Induk
selalu dikawal oleh berbagai jenis kapal perang, namun dalam rangka melindungi
aset-aset bernilai miliaran dollar yang berada di perut dan di atasnya, persenjataan
yang ada di atas kapal induk ini terbilang lengkap. Tidak kurang dari
persenjataan berupa rudal permukaan ke udara, permukaan ke permukaan, dan torpedo anti kapal selam serta ditongkrongi
oleh minimal 2 unit senapan mesin anti-serangan udara jarak dekat berkaliber
besar jenis Phalanx CIWS kaliber 20mm.
Kapal Induk Charles de Gaulle Perancis |
Kapal induk andalan angkatan laut
negeri Menara Eifel ini berbobot 42.500 ton. Dengan ukuran panjang 261,5 meter,
kapal induk ini menjadi tempat tinggal bagi 1.950 Personil.
Kapal induk yang
merupakan kapal induk bertenaga nuklir pertama dari 10 kapal induk yang pernah
memperkuat jajaran angkatan laut Perancis ini, dapat membawa hingga 40 pesawat
tempur dan helikopter. Charles de Gaulle sekaligus menjadi satu-satunya kapal
induk bertenaga nuklir yang dimiliki oleh negara selain Amerika Serikat.
Kapal induk Perancis memiliki
karakteristik mengikuti kapal induk Amerika. Di mana landasan untuk mendarat
dirancang menyudut alias tidak sejajar dengan badan kapal. Desain ini dibuat
sebagai efek dari pesawat jet tempur yang dibawanya bukan dari jenis jet tempur
berkemampuan Short Take Off & Vertical Landing (STOVL). Selain itu, kapal induk
Amerika maupun Perancis diperlengkapi dengan ketapel bertenaga uap (Steam Catapult) yang digunakan untuk mendorong pesawat tempur pada saat
take-off.
Lain halnya kapal induk
kebanggaan Inggris, HMS Invincible, HMS Ark Royal, kapal-kapal ini memiliki
landasan yang sejajar dengan badan kapal. Selain itu, pada anjungan kapal
terdapat struktur Ski Jump untuk memperbesar
daya angkat pesawat jet tempur pada saat lepas landas dengan cara ‘meloncat’.
HMS Invincible |
Desain kapal induk milik Inggris
dimungkinkan seperti itu karena pesawat yang dibawanya semua adalah dari jenis
Harrier dan helikopter yang memiliki kemampuan STOVL.
Ukuran kapal induk Inggris jauh
lebih kecil daripada yang dimiliki negara sekutunya, Amerika. Dengan bobot penuh sebesar 22.000 ton, kapal tersebut memilki panjang 230 meter. Kapal Induk yang
pernah berdinas pada perang Malvinas tahun 1982 tersebut, diawaki oleh sekitar seribu
personil.
Tidak seperti kapal induk Amerika
yang memuat banyak pesawat terbang, kapal induk Inggris ini hanya membawa total
22 pesawat yang terdiri dari 12 pesawat Jet Harrier dan 10 helikopter pada
peperangan anti-kapal selam, atau kombinasi 18 pesawat tempur Jet Harrier dan 4
buah helikopter pada pertempuran di atas air.
HMS Queen Elizabeth dan HMS Prince of Wales |
Untuk saat ini Inggris hanya
memiliki kapal induk pengangkut helikopter (Landing
Heli Dock / LHD) dari jenis Amphibious Assault Ship, yaitu HMS Ocean
berbobot 21.750 ton, mengingat semua kapal induknya sudah dinon-aktifkan alias decommisioned. Namun saat ini Inggris
tengah membangun 2 buah kapal induk sekaligus dengan rancangan kembar, yaitu
HMS Queen Elizabeth dan HMS Prince of Wales. Direncanakan kedua kapal induk
yang masing-masing berbobot 65 ribu ton tersebut akan mulai berdinas di tahun 2020.
dikompilasi dari berbagai situs @2017
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan memberikan komentar. Terima kasih.