00503 00812 22420
Kiranya tidak ada
seorang pun agen mata-mata di dunia nyata yang mendekati kizah James Bond lebih
dari pada kisah nyata seorang Sidney
Reilly.
Ia seorang spymaster yang
telah mengalami berbagai peristiwa yang membuat adrenalin manusia bergejolak.Sidney Reilly banyak melakukan perjalanan ke berbagai negara, menyusup ke garis belakang musuh, menggunakan keahliannya dalam menyamar dan memperdaya musuh dan tentu satu lagi, merayu wanita sebagai bagian dari misi rahasianya.
Tokoh spionase yang
multi talenta ini, telah menjadi inspirasi seorang penulis Ian Fleming sehingga
‘ruh’nya kembali dihidupkan melalui sosok James Bond, agen 007 dari MI-6 negeri
Inggris. Tidak mengherankan jika perangai dan perilaku James Bond sangat
mendekati sang spymaster, Sidney
Reilly. Hal tersebut dikarenakan ketika akan menulis novel James Bond, Ian
Fleming terlebih dahulu membaca laporan-laporan yang dibuat oleh agen MI-6
tentang Sidney Reilly.
LATAR BELAKANG
KEHIDUPAN
Dilahirkan dengan
nama Zigmund Markovich Rosenblum
pada 24 Maret 1874 dari keluarga kaya Polandia-Yahudi di kota Odessa yang pada
saat itu menjadi bagian dari Kekaisaran Rusia. Namun asal-usul Sidney Reilly
sebenarnya masih diperdebatkan oleh beberapa kalangan.
Bahkan sempat dikatakan bahwa ia adalah seorang anak hasil perselingkuhan antara ibunya dengan seorang dokter Yahudi Rusia bernama dr. Mikhail Abramovich Rosenblum.
Karena saat itu di
rusia berkembang pemahaman anti-semitik, Reilly memutuskan untuk berpetualang
ke Amerika Selatan dengan cara menjadi penumpang gelap sebuah kapal yang menuju
Brazil.
Di Brazil Reilly
bekerja sebagai tenaga kasar, sebagai petani perkebunan, pekerja konstruksi
jalan, dan sebagai juru masak.
Profesi juru masak
inilah menjadi pintu masuk karirnya sebagai seorang agen spionase.
Ketika itu, Reilly
berpura-pura sebagai masyarakat Brazil dengan nama Pedro. Suatu ketika penduduk
asli Brazil menyerang sebuah tim ekspedisi intelijen Inggris di hutan Brazil di
mana Reilly menjadi salah seorang juru masak bagi tim ekspedisi tersebut.
Dalam konflik dengan
penduduk asli tersebut, Reilly sempat meraih sebuah pistol milik seorang
perwira Inggris dari tim ekspedisi tersebut dan dengan satu tangannya
menembakkan pistol tersebut tepat mengenai si penduduk asli yang menyerang
rombongan ekspedisi tersebut. Dengan aksinya ini, Reilly berhasil menyelamatkan
para anggota ekspedisi.
Salah seorang dalam
grup ekspedisi adalah seorang agen rahasia Kerajaan Inggris bernama Mayor
Charles Fothergill. Agen Inggris ini memberikan uang sejumlah 1.500
Poundsterling sebagai penghargaan atas jasa Sidney.
Mengetahui latar
belakang Reilly yang bukan benar-benar orang Brazil, sang Agen Inggris ini
mengatur pengurusan pasport bagi Reilly dan membantu Reilly untuk masuk ke
negeri Inggris.
Di Inggris lah nama Sidney mulai ia pakai menggantikan nama Zigmund.
Secara fisik, Sidney
Reilly memang seorang yang charming, good
looking dan mudah bergaul dengan semua kalangan.
Ia fasih berbahasa
Rusia, Inggris, Portugis, Jerman, Polandia, Perancis, dan sedikit Jepang dan
beberapa bahasa lainnya. Keahlian dalam menggunakan bahasa asing membuatnya
mudah melakukan perjalan ke berbagai negara dan melakukan penyamaran.
Sejak 1896, Sidney
bekerja sebagai agen freelance dinas
rahasia Inggris.
Pada 1904, oleh
Dinas Rahasia Inggris, Secret Intelligence Service (SIS), ia ditempatkan di
Rusia ketika gejala perang Russo-Japanese mulai terasa.
Ia kerap melakukan
perjalanan ke Asia Timur Jauh untuk memberikan informasi berklasifikasi kepada
Kekaisaran Jepang dalam melawan tentara Rusia. Sejak saat itu, Reilly bekerja
sebagai Agen Ganda, untuk Kerajaan Inggris dan untuk Kekaisaran Jepang dan ia ditempatkan
di Rusia.
Kemudian Reilly
kembali ke Rusia untuk menjadi agen bagi Kekaisaran Tzar, sehingga ia menjadi
agen multi untuk tiga negara, Inggris, Rusia dan Jepang.
Hal yang unik dari
Reilly adalah kemampuannya memperoleh informasi berklasifikasi A-1 (dapat
dipercaya) langsung dari sumbernya. Selain itu ia pun pandai menciptakan
misinya sendiri.
Di Rusia, Reilly
tinggal di kota besar St. Petersburg dengan gaya hidup ciri James Bond. Seperti
misalnya ia tinggal di sebuah apartemen mewah, mengkoleksi benda-benda seni
harga tinggi dan bergaul dengan klub-klub eksklusif di sana.
Menjelang perang
dunia ke-I, Kerajaan Inggris sadar bahwa sangat penting memiliki informasi
militer dan pertahanan dari Jerman. Hingga Dinas Rahasia Inggris mengirim
Reilly ke Jerman dengan suatu misi untuk mencuri rancangan jenis senjata yang dibuat
oleh pabrik senjata di Jerman.
Reilly menyamar
sebagai pekerja las dari sebuah galangan kapal di wilayah Baltic dan tiba di
kota Essen Jerman pada 1909 dengan nama samaran Karl Hahn.
Semasa bekerja di
pabrik senjata di kota Essen ini, ia menggunakan kesempatan untuk mencuri
dokumen rancangan senjata dengan cara menyusup ke sebuah ruangan tempat
rancangan senjata dimaksud disimpan.
Aksinya itu sempat
ketahuan oleh penjaga pabrik. Ia bertarung dengan penjaga dan berhasil membunuh
dua orang penjaga sebelum kabur ke sebuah safe
house di kota Dortmund.
Namun ada versi
cerita lain yang menyebutkan bahwa Reilly hanya mencekik penjaga hingga pingsan
tanpa membunuhnya.
Dari Dortmund ini,
ia kirim rancangan senjata Jerman ke Inggris yang ia sobek menjadi 4 bagian dan
dikirim secara terpisah. Cara ini ia lakukan agar jika satu bagian yang dikirim
ketahuan pihak Jerman, maka ketiga bagian lainnya masih bisa sampai kepada MI-6
di Inggris.
Beberapa waktu
selanjutnya, dengan keahliannya, ia memperoleh pekerjaan pada sebuah perusahaan
produsen pembuat kapal Jerman yang akan dijual ke Rusia. Posisinya tersebut tidak
disia-siakan olehnya untuk mencuri blueprint
dan rancangan spesifikasi teknis kapal perang terbaru milik Jerman yang akan
digunakan pada perang yang sebentar lagi pecah.
Pekerjaan di
perusahaan Jerman tersebut tentunya menimbulkan kecurigaan dari pihak dinas
rahasia Inggris di mana Reilly seharusnya mengabdi. Ketika ia diinterogasi
terkait aktivitasnya untuk pihak Jerman dan memperoleh uang atas kegiatannya
sementara statusnya masih menjadi agen rahasia Kerajaan Inggris, ia dengan
entengnya hanya mengatakan bahwa hal itu
ia lakukan secara patriotik dan semata-mata untuk menghemat anggaran Inggris karena
seharusnya ia dibayar dengan gaji yang tinggi.
Ketika Perang Dunia
ke-1 pecah, ia bekerja untuk pemerintah Rusia dan bahkan untuk pemerintah
Amerika. Reilly bekerja untuk pihak Amerika dalam menyediakan amunisi baik
untuk Rusia maupun Jerman.
Di tahun 1917, ia kembali aktif sebagai agen Inggris dan diterjunkan ke garis belakang Jerman. Ia berhasil melakukan infiltrasi ke dalam tubuh markas komando tertinggi Jerman. Reilly bahkan menyamar sebagai perwira tinggi Jerman dan hadir pada rapat-rapat perwira tingkat tinggi dan berhasil memperoleh informasi tentang rencana-rencana penentuan strategi pertempuran di mana Perang Dunia ke-I kala itu disebut sebagai Trench Warfare (peperangan parit).
Ketika gerakan Bolsheviks
muncul pada April 1918, suatu gerakan yang dipimpin oleh tokoh komunis Lenin
yang bertujuan menggulingkan kekuasaan Tsar Romanov II, atas perintah dari
Dinas Intelijen Inggris, Reilly dikirim ke Moskow. Ia ditugasi untuk membunuh
Lenin atau menggagalkan rencana pembentukan pemerintahan Bolsheviks.
Namun plot
pembunuhan tersebut tercium oleh polisi rahasia Rusia, Cheka. Reilly,
sebagaimana diceritakan, berhasil lolos berkali-kali dari pengejaran Cheka.
Di tahun 1925,
melalui sebuah rencana yang dibuat oleh organisasi polisi rahasia Uni Soviet,
OGPU, Reilly berhasil dijebak dan akhirnya ditangkap. Tidak lama setelah
penangkapannya, pada 5 November 1925, di luar kota Moskow, Reilly harus
menerima kematiannya diujung peluru sebuah regu tembak di bawah OGPU.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan memberikan komentar. Terima kasih.